Further to our initiative in conserving biodiversity, SSMS organizes collective efforts to rehabilitate damaged forest in Central Kalimantan. SSMS has collaborated with organizations such as Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) and government bodies such as BKSDA to identify, protect, and rehabilitate areas of forests that are vital to biodiversity.
Program ini terealisasi dengan tema penanaman 1 juta pohon dilaksankan di sepanjang jalan / pingir jalan Lintas kalimantan – Lamandau dan juga dibagikan kepada masyarakat sekitar perusahaan yang membutuhkan. Serta beberapa internal kebun.
Beberapa jenis pohon yang ditanam berfariatif, antara lain pohon mahoni, Trembesi, Bengkirai dan beberapa pohon buah-buahan seperti bibit pohon durian, dll.
Sesuai komitmen perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sebagai perusahaan yang “care for the environment” maka perusahaan melalui program Pelestarian lingkungan menargetkan penanaman satu juta pohon di lingkungan dalam kebun maupun di luar kebun. Hal ini dilaksanakan bukan sekedar menanam tapi juga menumbuhkan pohon itu. Untuk di dalam kebun, perusahaan tanam di areal HCV (High Conservation Value) atau kawasan bernilai konservasi tinggi, kemudian sekitar areal perumahan karyawan atau di dalam kawasan konservasi internal kebun tapi di luar areal HCV.
Khusus untuk areal internal kebun, perusahaan tidak sekedar menanam pohon. Namun juga melakukan pengayaan (enrichment) keanekaragaman hayati. Tentunya untuk enrichment itu harus ada basic study dan itu sudah dilakukan yakni menjalin kerjasama dengan akademisi Unmul (Universitas Mulawarman).
Perusahaan melalui departemen Sustainability melakukan kajian diatas karena dirasa penting untuk mengetahui spesies-spesies tumbuhan yang spesifik di areal yang bersangkutan, menyebut salah satu spesies flora yang ditemukan Unmul yakni Ulin Rawa. Karena Ini spesifik dan sulit didapatkan, oleh karena itu perusahaan membangun nursery (pembibitan) anakan alam. Dengan cara anakan yang kita temukan di alam dicabut tanam di polibag, jika sudah siap ditanam kembali di habitatnya.
Di Batu Kotam Estate telah mengembangkan 20 ribu bibit. Tidak hanya ulin rawa, namun banyak spesies lain yang spesifik seperti tanaman buah-buahan hutan.